Kebun Teh Malabar
Pangalengan bukan hanya tempat belanja yang unik, disini juga terdapat beberapa kawasan wisata yang patut untuk Anda kunjungi. Pangalengan juga dapat dikatakan sebagai surganya Bandung Selatan. Beberapa destinasi wisata yang disuguhkan membuat mata enggan berpaling. Selain dikenal sebagai kota susu, Pangalengan juga memanjakan wisatawan dengan keindahan alam yang mempesona dan memukau dan tentunya susah untuk dilupakan bagi pecinta kuliner dan pecinta adventure.Baca Juga : Paket Wisata Bandung Harga Murah
Salah satu destinasi keindahan alam yang ada di Pangalengan yaitu Kebun Teh Malabar. Perkebunan teh Malabar dibuka pada tahun 1890 oleh seorang administrator yaitu K.A.R. Bosscha. Perkebunan ini memiliki ketinggian 1550 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas sekitar 2.022 Ha. Area perkebunan ini benar-benar terlihat sangat luas dengan view perkebunan teh seperti taka da habis-habisnya. Jalanan yang berkelok-kelok dan menanjak sepanjang arah perkebunan ini menyambangi perjalanan wisata seru Anda.
Kebun Teh Malabar - Menikmati Keindahan Perkebunan Teh Kawasan Pangalengan |
Suhu udara di perkebunan teh Malabar ini sekitar 16 derajat celcius sampai 26 derajat celcius. Ketika Anda sampai ke kawasan ini, maka Anda tidak lagi merasakan panasnya polusi dijalanan dan terbayar dengan kesejukan dan keindahan nan hijau teh Malabar.
Perkebunan ini terletak disebelah kaki Gunung Malabar dan teh yang dihasilkannya pun terkenal di dunia sebagai teh bermutu dataran tinggi. Mayoritas penduduk disini adalah sebagai pemetik teh dan memelihara sapi perah, jadi jangan heran jika Anda akan menjumpai para pemetik teh yang sedang bekerja dengan riang. Tapi untuk masuk ke kawasan perkebunan teh Malabar, Anda diharuskan membayar retribusi sebesar Rp.2.000,- per orang.
Baca Juga : Informasi Lengkap Wisata Ciwidey
Selain perkebunan teh, Anda juga dapat melihat tempat peristirahatan terakhir Bosscha yang terletak di sebelah kanan dari pintu masuk lalu lanjutkan hingga terdapat penanda jalan untuk mauk ke sisi kiri jalan, masuk ke dalam kebun teh, dan akhirnya sampailah di makam Bosscha. Beliau wafat pada tanggal 26 November 1928. Untuk perawatan dan kebersihan makam tersebut maka Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp.5.000,- per orang. Beliau meninggal karena terjatuhnya kuda tunggangan saat berkeliling di kebun teh untuk mengawasi para pekerjanya. Luka di kakinya karena terkena kotoran kuda hingga akhirnya terserang virus Tetanus yang telah merenggut nyawanya.
Setelah ke makam Bosscha, Anda juga dapat berkunjung ke pabrik teh untuk melihat proses pembuatan teh dalam kemasan dan juga dapat mencicipi teh di Tea Corner sekaligus dapat membeli oleh-oleh teh ciri khas Malabar.
Info Penginapan Kawasan Kebun Teh Malabar
Di tempat ini juga terdapat beberapa penginapan seperti Guest House, Wisma Melati atau Rumah Kalapa yang terbuat dari kayu pohon kelapa. Anda tinggal memilih salah satu dari beberapa penginapan yang disewakan.Harga untuk menginap di rumah kayu sebesar Rp.750.000,- / malam untuk weekday dan Rp.1.000.000,-/ malam untuk weekend. Dan untuk harga sewa di Guest House sebesar Rp.450.000,- sampai Rp.500.000,-/ malam (harga sewaktu-waktu bisa berubah). Penginapan di Malabar memiliki sekitar 11 unit kamar, 9 kamar atas dan 2 kamar bawah yang berkapasitas 2-3 orang yang lokasinya berdampingan dengan rumah Bosscha. Fasilitas di setiap kamar dilengkap dengan 2 single bed, penghangat ruanagan, kamar mandi air panas, dan beranda deoan dengan pemandangan indah Gunung Nini.
Anda pasti sudah tidak sabar ingin melihat dan menikmati bagaimana keindahan Malabar Pangalengan. Jangan sampai Anda lewatkan jika berkunjung ke Bandung. Kami akan mengajak Anda untuk berkeliling Bandung dengan penawaran yang menarik.
Posting Komentar